Pertama kita akan
membahas apa pengertian dari isu etika. Isu adalah masalah pokok yang
berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta
membutuhkan pembuktian. Etik merupakan bagian dari filosofi yang
berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah
benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue moral
(etik) adalah topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah dalam
kehidupan sehari – hari, begitu juga dal dunia bisnis dan profesi. Didalam
bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan
tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau
sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah
menjadi binatang ekonomi.
Isu etika yang signifikan dengan dunia
bisnis dan profesi, diantaranya :
A. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan
(Conflict of Interest) adalah situasi dimana terdapat konflik kepentingan insane
perusahaan dalam memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya baik
dengan sengaja maupun tidak sengaja, dalam perusahaan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan golongannya sehingga tugas yang diamanatkan tidak dapat
dilaksanakan secara objektif dan berpotensi merugikan perusahaan.
Jenis benturan
kepentingan addalah sebagai berikut:
-
Benturan Kepentingan yang bersifat personal
-
Benturan kepentingan yang bersifat impersonal
-
Benturan kepentingan individual
Transaksi benturan
kepentingan seringkali terjadi pada anggota direksi ataupun komisaris. Anggota
direksi ataupun komisaris melakukan transaksi menjual asset milik pribadi
kepada perusaan tempat ia bekerja dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada
harga pasar atau harga wajar. Hal seperti ini dalam menghadapi transaksi
benturan kepentingan dapat memiliki implikasi moral, yaitu saham perusahaan
bersangkutan masuk blacklist di mata investor.
B. Etika dalam tempat kerja
Beberapa
praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan
berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
·
Etika Terhadap Saingan
Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis
terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu
atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga
menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
·
Etika Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas
etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan
menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan
memperoleh penghargaan.
·
Etika dalam hubungan dengan publik
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin,
agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan publik ini
menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi
alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, daur ulang produk adalah
usaha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
menghemat sumber daya alam.
C. Aktivitas Bisnis Internasional –
Masalah budaya
Jadi, budaya itu
adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah laku dalam mereka melakukan
sesuatu. Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap
pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai
dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya
prilaku. Dan sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya prilaku yang tidak
etis.
D. Akuntabilitas Sosial
Akuntabilitas dapat
diartikan sebagai spectrum pendekatan, mekanisme, dan praktek yang digunakan
oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk menjamin pemerintahan ada pada tingkat dan
tipe kinerja yang diinginkan. Dengan kata lain, akuntabilitas bertujuan untuk
menjamin agar prosedur, aktivitas, dan output dari kebijakan pemerintah
memenuhi tujuan dan standar yang telah disepakati bersama. Akuntabilitas adalah
ciri-ciri dari sistem dan institusi social. Ini berarti bahwa ada mekanisme
yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa
yang bertanggung jawab. Sistem dan institusi yang sulit menentukan siapa yang mengambil
tindakan apa akan gagal melakukan analisis etika atau tindakan etika. Manajer
institusi, organisasi, dan semacamnya memiliki tanggung jawab atas tindakan
yang dilakukannya sendiri. Jika seseorang melakukan penyimpangan atau
menyalah-gunakan tanggung jawabnya, maka itu akan mendekati kepada isu etika,
yaitu pada area penggunaan kekuasaan perusahaan.
E. Manajemen Krisis
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah
kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal.
Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan
perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan
dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis.
Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil
beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah teknologi
(kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang mogok
kerja. Aspek dalam Penyusunan Rencana Bisnis.
Sumber:
Firsan Nova.
2009. Crisis Public Relations Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan.Jakarta:
Grasindo